5 Novel Terbaik Indonesia yang Wajib Dibaca

Tiap orang pasti memiliki hobi yang berbeda beda. Tidak harus selalu berpergian jauh dan menghabiskan banyak uang, tapi kita juga dapat melakukan aktivitas sederhana namun cukup menghibur dan menyenangkan. Salah satunya adalah membaca novel. Apakah kamu memiliki bakat tersebut? Jika iya, novel apa saja sih yang sudah kamu baca?

Seiring suburnya perkembangan minat baca masyarakat di Indonesia, judul pilihan novel buatan penulis dalam negeri pun semakin bertambah banyak. Tiap tahunnya, terbit novel Indonesia terbaru yang bervariasi.

Di antara judul-judul yang ada, terdapat beberapa judul novel Indonesia terbaik yang cocok untuk mengisi waktu senggangmu. Dari Judul-judul tersebut, terdapat beberapa judul novel terbaik Indonesia sepanjang masa, loh.

Lantas, apa saja sih novel-novel Indonesia terbaik tersebut? Berikut ulasannya!

1. Ayat-ayat Cinta - Habiburrahman El Shirazy

Novel ‘Ayat-Ayat Cinta’ karya Habiburrahman El Shirazy menjadi novel best seller di era 2000-an. Novel yang kental dengan nuansa Islami ini juga menjadi salah satu novel yang cukup laris di tahun 2000-an.

Novel ini menceritakan tentang kisah percintaan ala Islam yang mungkin tidak lazim dilakukan pada kehidupan anak muda modern. Meski tema cinta cukup mendominasi, karya sastra ini turut memasukkan unsur dakwah dan latar belakang budaya Islam.

Penulis menyelipkan penggunaan bahasa Arab formal (fusha) dan informasi ('amiya) di hampir setiap paragrafnya. Kendati demikian, pembaca diberikan catatan kaki untuk mempermudah memahami.

‘Ayat-Ayat Cinta’ bermula dari cerita bersambung yang dimuat pada harian Republika. Potongan-potongan cerita lantas dicetak menjadi novel dan diterbitkan bersama oleh Penerbit Republika dan Pesantren Basmala Indonesia pada Desember 2004.

2. Bumi Manusia - Pramoedya Ananta Toer

Bumi Manusia adalah salah satu karya besar dalam ranah sastra Indonesia. Diciptakan oleh seorang sastrawan tanah air yang memang mengabdikan diri dan hidupnya untuk membuat sebuah rencana keabadian. Beliau merupakan Pramoedya Ananta Toer.

Novel ini mengambil latar pada tahun 1918 pada masa kolonial Belanda, dimama seorang pemuda bernama Minke melanjutkan pendidikannya dalam sebuah sekolah elit yang diperuntukkan bagi orang Eropa, Belanda dan kaum priyayi.

Minke bukan hanya seorang pemuda pribumi biasa, tetapi ia begitu cakap dan berwawasan luas, dengan kepandaiannya dalam menulis, ia berhasil menerbitkan opininya dalam surat kabar.

Terbukanya wawasan Minke, ternyata turut mengubah cara pandangnya terhadap orang Eropa, Belanda.

Ia tidak lagi menganggumi mereka, melainkan mengecam segala penindasan yang telah mereka buat bagi bangsanya.

Dalam perjalanan Minke, ia juga bertemu seorang gadis cantik keturunan Indo-Belanda bernama, Annelies Mellema. Annelies tinggal bersama ibunya yang dipanggil sebagai Nyai Ontosoroh.

Hasil dari hubungannya dengan Annelies tampak bahagia sesaat, namun menimbulkan berbagai dampak bagi Minke dan Nyai Ontosoroh. Tidak hanya mendapat gunjingan dan tuduhan melakukan hal-hal tak senonoh dengan Nyai, Minke pun harus dipaksa menerima kepergian Annelies.

Semua itu karena hukum Belanda yang memang tidak berpihak pada pribumi, Minke berusaha dengan keras untuk mengembalikan hak-hak yang seharusnya mereka miliki. Termasuk, menahan kepergian paksa Anneliese akibat hukum Belanda.

3. Laskar Pelangi - Andrea Hirata

Laskar Pelangi merupakan novel karya Andrea Hirata yang pertama kali diterbitkan pada tahun 2005. Novel ini menceritakan tentang kehidupan anak-anak daerah di Belitong (saat ini Provinsi Bangka Belitung).

Kisah ini dimulai dari rencana penutupan SD Muhammadiyah di Gantung, Belitung Timur. Sebagai syarat perizinan kegiatan belajar mengajar, perlu setidaknya 10 siswa untuk angkatan tahun tersebut.

Andrea Hirata membuka cerita dengan memberikan ketegangan di awal. Menit-menit terakhir pendaftaran siswa tahun ajaran baru, jumlah pendaftar belum mencukupi standar siswa sebanyak 10 orang.

Kecemasan disuguhkan penulis dengan penggambaran pidato penutupan sekolah oleh Pak Harfan selaku kepala sekolah. Melalui ketegangan ini muncul sesosok anak bernama Harun yang melengkapi jumlah siswa SD Muhammadiyah Gantong.

Karena murid yang terdaftar genap berjumlah 10 orang, sekolah dengan bangunan sederhana tersebut tetap diizinkan beroperasi. Ke-10 anak ini kemudian diberikan nama oleh guru mereka, Bu Mus dengan nama ‘Laskar Pelangi’.

4. Dilan - Pidi Baiq Titien Wattimena

Pidi Baiq, merupakan sebuah nama yang tidak asing bagi pecinta novel. Pasalnya, banyak novel yang telah dilahirkan, salah satunya ‘Dilan: Dia Adalah Dilanku 1990’. Novel tersebut merupakan karya beliau yang kesembilan.

Novel ini menceritakan tentang anak remaja bernama Milea. Dia adalah siswi pindahan dari Jakarta ke SMA di Bandung. Selama menempuh pendidikan di Bandung, dia bertemu dengan Dilan yang merupakan kakak kelasnya sekaligus anggota geng motor yang terkenal di Jakarta. Lama kelamaan Dilan menjadi ketua geng motor yang ditakuti oleh banyak anak remaja.

Awalnya, Milea mengira jika Dilan anak yang nakal, suka mabuk-mabukan, karena mendapati Dilan sering nongkrong di tempat yang dianggap tempatnya para anak-anak nakal.

Meskipun cerita ini dibumbui fiksi, ternyata film ini merupakan kisah nyata. Seperti penggambaran setting Bandung pada tahun 1990 yang begitu menakjubkan. Benar-benar terasa. Kisah dua remaja yang dilanda cinta monyet pada umumnya.

5. 11:11 - Fiersa Besari

Novel keterakhir adalah 11:11 (Sebelas - sebelas). Novel ini merupakan sebuah karya pembuktian dari Bung Fiersa.

Lewat Buku ini, Fiersa Besari membuktikan bahwa imajinasinya dapat melampaui hal-hal yang selama ini dia sajikan di buku-buku sebelumnya.

Novel yang satu ini berbentuk cerita pendek. Sesuai namanya, disini terdapat 11 lagu yang dijadikan 11 bab cerita pendek yang berbeda-beda. Uniknya, tiap ceritanya punya rasa dan pengalaman yang di unik di tiap bab.

Oke sobat blog, itulah beberapa novel terbaik Indonesia yang wajib kamu baca. Sampai jumpa.

0 Komentar